ALien sereniTY

Kamis, 12 Oktober 2017

What's On Earth About Their Dream?

gomerblog.com

Tentang mimpi!
Tentang sebuah pengharapan!
Keinginan untuk mejadi seperti apa di masa depan!
Seseorang di masa usia dewasa awal kebanyakan memiliki mimpi, bahkan di setting dari masa remaja akhir.
Lalu, apa hanya aku yang tidak memiliki mimpi?
Pertanyaan yang muncul di masa remaja akhir ku. Menghilang pada masa transisi remaja ke dewasa ku karena aku berhasil melanjutkan study. Kemudian kembali mencuat di masa dewasa awal ku yang sebentar lagi berganti ke pertengahan.
Aku iri dengan mereka, bahkan dengan mimpi mereka yang terdengar konyol. Seperti “aku ingin menjadi make-up artist”, “membuka salon”, “membuka restaurant”, bahkan sampai pada tingkat “menjadi anggota dewan”.
Tapi aku, bahkan tidak tahu apa yang ku sukai. Aku tidak tahu mau menjadi apa. Aku seperti orang bodoh. What’s on earth must be happen to me?
Sampai pada satu titik, apa mimpi kedua orang tuaku?
Apakah mimpi milik mereka tercapai?
Jika tidak, apa akhirnya hidup mereka merasa bahagia?
Aku belum tanyakan ini pada abah, namun satu yang ku yakini. Pengharapan abah yang selalu ia katakan “Cukup anakku tetap sehat, makan dengan baik, bergaul dengan orang lain untuk menjadi baik, tidak lupa memberi kabar, dan tetap pulang ke rumah”. Lalu umi yang selalu bilang “Cukup anakku tidak kedinginan, dan tidur dengan baik” dengan segala bekal yang ia siapkan dan menurutku selalu berlebihan.
Aku selalu gagap untuk berbicara tentang mimpiku karena kebingungan.
Aku tidak bisa berbicara dengan baik terhadap orang-orang.
Dalam pencapaian lainnya “Tidak apakan kalau aku tak memiliki mimpi? Apakah hidup tidak akan kunikmati tanpa memiliki mimpi? Apakah aku akan berdosa jika tidak memiliki mimpi?”.
Hal yang lainnya, Abah dan Umi selalu bilang “Jangan lah kau seperti kami. Ambilah sisi baik dari kami”. Aku selalu berlalu dengan berpikir ketika di ajak berbicara untuk hal seperti itu di masa remajaku.
Entah harus menyesal atau tidak, yang jelas sampai pada kalimat terakhir ini pun aku masih belum memliki mimpi. Karena yang kulihat kedua orang tuaku tampak hidup baik meskipun tidak menjelaskan apakah mereka sempat berhasil dengan mimpi mereka sebelum memutuskan untuk hidup dan mengganti mimpi mereka dengan tuntutan tanggungan apapun untuk menjadi kedua orang tua yang baik.
Hanya saja aku tetap tampak bodoh karena tidak memiliki mimpi.



… yang tidak  belum memiliki mimpi, 
Rahayu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar