![]() |
Source : www.idntimes.com |
Aku masih terjaga tengah malam ini, karena arabika yang ku sesap sore hari kemarin. Tepatnya 6 jam yang lalu.
Tidak ada yang berubah selain kerisauan ku yang bergeser. Sudah satu tahun aku tidak di Bandung. Kota yang akan selalu memiliki kenangan tersendiri, entah bagaimanapun. Menceritakan aku bagaimana orang - orang datang dan pergi.
Orang yang pergi, seutuhnya ia yang pernah hadir. Sepintas ataupun berdiam, sejenak.
Banyak yang mengajarkanku tanpa sengaja artinya bertegur sapa dan melempar senyum. Kawan - kawanku yang mungkin lima tahun kedepan sudah sebagian hilang dalam memori ingatanku yang sempit.
Orang yang pergi, ada yang ku ketahui. Disana. Tapi tidak bisa kutemui
Orang yang pergi, tidak kuketahui. Benar - benar tanpa jejak. Tetap tidak bisa kutemui.
Lima bulan yang lalu. Orang yang pergi dan selalu ku tulis disini sejak 2013 datang menghampiri kembali. Ia melontarkan pertanyaan yang ku kira tawaran.
Aku sudah menganggapnya orang yang pergi sebelumnya.
Tapi suara hati ternyata tidak begitu. Harapanku muncul kembali.
Aku memikirkannya malam ini. Kupikir ini hanya gurauan, aku harus kembali memposisikan dia sebagai orang yang pergi. Tanpa harus ku ketahui, dan semoga tidak ku temui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar