Ia bergumam kepadaku.
“ayo pindah keluar negeri. Aku tidak ingin sendiri!”
Aku yakinkan ia hanya bergumam.
Ia tidak berpikir sampai kepada tegangan sumber listrik
diluar negeri lebih dari 220V, aku akan kewalahan. Terlebih jika aku harus
meninggalkan keseluruhan hidup yang monoton ini. Hidup yang tidak ingin ku
tinggalkan.
Bukan tidak berani. Aku ingin pergi ke luar negeri, tapi
tidak untuk tinggal, disaat ini.
Mungkin lima tahun lagi setelah tabunganku
cukup, setelah rencanaku mantap, dan setelah aku semakin paham bahwasanya hidup
akan dijalani sendirian.
...tapi dapat kamu simpulkan, aku tidak seberani itu sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar