ALien sereniTY

Rabu, 21 Februari 2018

Liyu & Eunda : I


drawception.com


Aku menemuinya setelah sekian lama. Ia bilang "kenapa kamu tidak menghubungiku?" Lalu aku balik bertanya "kenapa kamu tidak menghubungiku?".

Tidak ada jawaban untuk kedua pertanyaan ini, hanya saja kita kembali saling tersenyum.

Ini lucu jika kupikirkan.

Karena sebenarnya aku rindu dan ia juga.

Ia hanya kembali mempermasalahkan rambutnya yang sudah mulai memanjang dibagian poni, tapi kubilag tak masalah "kamu masih cakep, belum terlalu panjang kok" karena yang ku tau ia malas untuk mencukur rambutnya dan ia memang masih tampan untuk kulihat.

"Ini". "Sini aku bantu?" "Eh, kamu harus pergi deng". "Gapapa" jawabku yang memang tidak apa - apa kalau aku harus memakan waktu lama untuk melihat ia.

"Gak ah, nanti aku suruh kamu cuci piring lalu kamu mau. Kamu kan gak tegaan orangnya".

Lalu kita membelah arah diantara kerumunan orang - orang yang hari ini di wisuda. Sementara aku masih memoles skripsi ini dan ia yang katanya "siap" untuk memulainya dengan simbolik tangan memberikan hormat kepadaku.

Seseorang yang lama tak ku jumpa dan akan segera ku tinggalkan untuk tidak berjumpa lagi. Aku hanya berterimakasih, karena aku pikir tidak akan merasakan cinta setelah aku patah hati dengan hebat, waktu kemarin.

Liyu, yang menuliskan kenangan ini untuk Eunda