ALien sereniTY

Senin, 31 Oktober 2016

,
digaleri.com

Ada satu dataran tinggi tempat tumbuhnya pohon kelapa itu

Setiap dari mereka bersantai menghadap turunnya matahari
Dilangit yang memerah karena kian malam
Gelembung dari deburan ombak kian tinggi
Aku memimpikan ditempat ini kita bermain
Ditemani alunan musik hoppipola dengan bayangan islandia yang kita tahu
Layang – layang yang tidak bisa lagi meninggi karena keterbatasan nilon
Kanvas – kanvas yang masih tergeletak dibiarkan kering
Serta ceracauan yang membuatku tidak nyenyak tidur kutinggalkan
Yang kita tahu hanya menikmati alunan musik selagi ada
Dengan semilir angin dan baunya yang khas


Ada satu dataran tinggi tempat tumbuhnya pohon kelapa ini

Sabtu, 29 Oktober 2016

,
http://moziru.com

Untuk sampai pada keadaan seperti ini, aku berbohong jika telah benar-benar tidak berdetak saat mendengar nama dia. Tapi, dalam suatu keadaan dimana kategori ruang dan waktu beriringan aku menemukan sosok yang wajar untuk aku bilang “ia menggetarkan hatiku sama seperti dia”. Ini bukan suatu hal yang harus aku ungkapkan untuk diriku sendiri, tetapi apabila di simpan sendiri pun aku tetap tahu untuk diriku sendiri. Saat ini seperti mulai dari satu setengah taun kupu-kupu diperutku menari, aku cukup merasakan ini harus tetap seperti ini sampai waktu yang tidak ditentukan. Bahkan kulihat ia pun seperti itu, dan cukup untukku. Terimakasih untuk hanya sedikit kaget seperti ketika aku spontan bertanya “mobilmu yang mana? Antarkan aku ke rumah” padahal yang aku ingin kita cukup berjalan beriringan seperti yang ia lakukan pada akhirnya. Lalu seperti ketika lagi – lagi aku reflek menyentuh kumis tipis nya dan bergumam “ini lucu” dengan tingkahnya yang sedikit menyinyirkan senyum dan mungkin berpikir aku aneh. Kemudian disaat aku tengah berjalan lalu tidak sengaja berpapasan ia menghalangiku dalam beberapa detiknya, lalu menarik lenganku melakukan transfer energi membawa diriku ke bawah tangga untuk menghindari lalu lalang orang – orang yang sedang terburu-buru dilantai yang licin. Ia tidak bertanya, hanya mengacungkan telunjuk nya dan tersenyum dengan sedikit kedipan mata kirinya lalu pergi. Terimakasih untuk tetap seperti itu, Bin.

Jumat, 21 Oktober 2016

,
centersoal.blogspot.co.id

Malam itu ia menyarankan padaku, “Coba dengarkan simon and grafunkel yang bridge over troubled water”. Aku jawab “itu lagu tahun berapa?” “1969” “ya nanti aku cari” gumamku dengan tangan dan pikiran masih tertuju pada laporan akhir praktikum ku. 

Beberapa hari kemudian ia bertanya lagi, “sudahkah kamu mendengarnya?” aku menjawab kikuk, karena memang lupa. Beberapa hari kemudian lagi ia menanyakan hal yang sama sampai kali ke tiga dan ke empat. Namun aku tetap sibuk. 

Hingga pada suatu ketika aku baru teringat, berhubung semua pekerjaanku mulai usai dan mulai ada kesempatan. Aku mencari bridge over troubled water, dan mendengarkannya. Terasa aneh kudengar, sudah lama aku tidak menggemakan lagu-lagu macam Queen, the beatles, Led zepelyn dan semacamnya yang tentunya aku tahu darinya. 

Selang waktu yang lama aku merindukan pertanyaan-pertanyanan nyelenehnya tentang hidup, angkasa luar, bahkan hal gaib. Aku mencarinya, bermaksud menanyakan keadaannya dan mengomentari Bridge over troubled water nya, menjawab pertanyaannya tentang inginku bersama dengannya diatas sebuah jembatan di Australia sana. 

Aku kelu dan terperangah. Baru saja aku tiba 18 menit sebelum sunrise, di kejauhan sampai jembatan ia sedang tersenyum menatap, bukan aku tapi gadisnya.

Kamis, 20 Oktober 2016

,
pixabay.com

Seperti sebuah monolog yang aku ciptakan untuk diriku sendiri

Ini bukanlah suatu hal yang buruk seperti yang selalu aku katakan

Ketenangan, aku memiliki sebuah ketenangan yang selalu aku ciptakan

Untuk kedua pohon yang berada dalam tandusnya padang pasir

Aku membiarkan air mengalir untuk mereka dari sebuah kebohongan

Sebuah kebohongan yang aku ciptakan dari sebuah ketenangan

Bukankah ini suatu hal yang tidak buruk?

Ini hal yang payah bagi ku, seorang pengecut

Aku adalah bagian dari anak-anak 

yang dipaksa meninggalkan masa kanak-kanaknya 

yang tengah melompati genangan

Jumat, 14 Oktober 2016

,
Silahkan download di link berikut...

*note : link download akan menuju ke 4shared. Jadi untuk mendownload silahkan log in menggunakan Akun 4shared terlebih dahulu. Bagi yang tidak memiliki akun 4shared, bisa log in menggunakan Akun Facebook atau Twitter.

,

Dua buah benda dilemparkan ke atas secara bersamaan. Jika Ma=Mb dan Va > Vb maka benda mana yang akan lebih dulu sampai ke tanah?

Pertanyaan yang gampang namun saya salah menjawab. Pertama karena soal dalam bahasa inggris dan mesti di jawab kembali dengan bahasa Inggris. Kedua karena hanya dikasih waktu 2 menit untuk berpikir. Hasilnya saya salah menjawab dan itu menyakitkan. Akhirnya setelah merenung dan menganalisis selama beberapa jam, saya menemukan jawabannya meskipun masih sedikit nyesek dan berharap post test Bahasa Inggris itu di ulang, tapi tidak akan pernah terjadi.

Benda jatuh tidak dipengaruhi oleh massa tetapi, dipengaruhi oleh kecepatan dan gaya gravitasi tentunya. Kita analogikan Va = 20 m/s dan Vb = 10 m/s, maka dengan rumus yang sederhana yaitu V = akar 2gh kita bisa menemukan tinggi maksimum dari kedua benda tersebut. Hasilnya tinggi benda A adalah 20 meter sedangkan tinggi maksimum benda B adalah 5 meter. Dari hasil tersebut sudah dapat kita simpulkan tetapi, untuk lebih meyakinkan jawaban kita kita bisa mencari waktu yang ditempuh oleh benda itu selama menuju tinggi maksimum. Dengan rumus sederhana lagi yaitu t = akar 2h / g. Setelah dihitung maka kita mengetahui bahwa waktu yang ditempuh untuk menuju tinggi maksimum oleh benda A adalah 2 sekon sedangkan waktu yang ditempuh benda B adalah 1 sekon. Kemudian jarak dari tanah menuju tinggi maksimum kan pasti sama dengan jarak dari tinggi maksimum menuju tanah jadi bisa kita simpulkan waktu keseluruhan yang ditempuh oleh benda A adalah 4 sekon sedangkan waktu keseluruhan yang ditempuh oleh benda B adalah 2 sekon. Jadi Kesimpulan terakhirnya benda B akan sampai ke tanah terlebih dahulu di banding benda A.
Thats right... Jawaban diatas sangat oposite dengan jawaban saya ketika post test bahasa inggris tersebut.. Sungguh menyesalkan.. tetapi menjadi sebuah pelajaran untuk lebih teliti dalam mengerjakan soal semudah apapun.. 
,
download (2)
Balpoin, satu kata banyak manfaat. Bagaimana tidak bagi seorang pelajar balpoin adalah suatu hal yang harus dan wajib di bawa, kalau nggak ya gimana bisa nyatet. Oke deh kalau jawaban kalian “kan ada pensil”, “kan udah ada laptop”. Yapz zaman modern gitu loh.
Setelah hidup selama 18 tahun, dan kenal balpoin udah 12 tahun baru kali ini sadar (karena ditanya) bagaiman cara kerja balpoin. Ya pertanyaan yang sederhana memang, tapi biasanya pertanyaan seperti inilah yang bisa membuat kita mati kutu alias gak bisa jawab.
Ternyata setelah diselidiki (dikasih tau sih) dalam balpoin itu tersimpan Fisika (wah didalem tintanya banyak rumus dong??”. Maksudnya cara kerja balpoin menggunakan konsep fisika. Ayo ding kalau dengaer fisika jangan cuman inget rumus aja lah. Rumus itu matematika kerjaan orang matematika. Ya, ini karena sejak awal belajar fisika kebanyakan kita diajarkan hanya hitung-hitungan sih bukan konsep dan itu SALAH !!!.
Balik ke topik awal, ternyata cara kerja balpoin langsung pakai tiga konsep loh. Yang pertama konsep Osmosis, kedua konsep viskositas, dan yang ke tiga konsep kapilaritas.
oke langsung dibahas ke konsep pertama ya. Osmosis itu apa ya?? menurut wikipedia Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Ngerti ga?? ngga?? sama gue juga ngga :3 haha.
Yang kedua Viskositas itu apa?  menurut om wiki (lagi) Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Kalau yang ini ngerti kan?? hah.. masih ngga?? sama sih gue juga haha
Yang ke tiga Kapilaritas apa?? Nah kalau yang ini baru menurut gue (alhamdulillah) Kapilaritas itu adalah peristiwa meresapnya air melalui celah-celah kecil (IPA SD kelas 4 :3).
Berhubung gue yakin kalian semua pada ga ngerti sam postingan gue ini apalagi sama ke tiga istilah diatas gue bakalan menjelaskan (cielah sok banget) dengan kata-kata yang mudah dicerna.
Ketika balpoin kita posisikan terbalik, maka tidak akan ada tinta yang keluar. Hal ini karena adanya pengaruh gaya gravitasi. Sebenarnya Tinta balpoin yang sudah di sesuaikan viskositasnya tetap berusaha bergerak menuju keatas (mata balpoin) tetapi karena pengaruh gaya gravitasi yang lebih besar maka tinta tersebut tidak dapat keluar. Sehingga apabila kita ingin kan balpoin itu untuk kembali bisa digunakan menulis maka rubah kembali posisi balpoin menjadi terbalik (mata balpoin dibawah).
Kemudian setelah diposiskan kembali layaknya posisi balpoin yang kita gunakan menulis, tinta balpoin kembali turun searah gaya gravitasi dan menuju mata balpoin. didalam mata balpoin sebenaranya ada sebuah bola kecil yang bisa bergulir dan memilik celah. Maka ketika digunakan bola tersevut akan bergulir dan tinta akan meresap keluar melalui celah tersebut secara perlahan. Maka dari itulah balpoin bisa digunakan.
Lalu dimana letak proses osmosinya?? (sempat lupa) Proses osmosi sendiri dilakukan saat pembuatan tinta. Dalam pembuatan tinta, air yang digunakan harus air dengan kualitas tinggi, tidak terkontaminasi baik sejak pengambilan hingga pemrosesan tinta, kualitas air menentukan daya tahan tinta nantinya saat penyimpanan dan biasanya air tersebut harus melalui proses UV dan reverse osmosis . Jadi apabila air  yang digunakan dalam pembuatan tinta tidak sesuai kriteria maka proses osmosis tidak akan terlaksana, dan tinta tidak akang bisa keluar karena mengering dan hal lainnya. dan satu hal yang lebih parah “tidak akan ada balpoin”. Semoga bermanfaat ^^
,
Hari ini kerasa tetep kayak hari libur, mungkin karena saking homesicknya kangen sama umi.. Satu semester gak pulang ke Surade coba..
Senin pagi masih di sibukan dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dirisaukan, ya sekali lagi mungkin karena saking homesicknya kangen sama umi. Setelah menyelesaikan 'hal-hal' itu lalu pergi menyusuri gerlong buat makan pagi sekaligus makan siang di jam 11.
lalu berangkat ngampus dengan kondisi badan lemes, kepala pusing, hidung meler dan hendak kuliah Gelombang Optik..
Tau lah kalau kuliah Gelop Matfis nya bejibun -.-
Sampe di gedung mipa B solat Dzuhur lalu menuju ruang B210. Masuk ke ruangan ber AC dan berbau cucian belum kering menambah ketidak nyamanan tubuh dan kondisi perasaan masih ngenes Futsal putra semalem kalah dan Fisika gagal juara umum karena selisih satu emas dari Ilmu Komputer.

Pukul 01.00, bapak dosen belum masuk karena memang sudah di indikasikan tidak dapat mengajar, namun masih ada bapak dosen satu lagi yang belum tau mau mengajar atau tidak.
Akhirnya kira-kira menunggu hampir dua puluh menit bapak datang tanpa membawa laptop.. Perasaan senang masih ada namun ketika bapak menanyakan "materi terakhir sampai mana??" buyarlah semua harapan kesenangan itu..

Pertama bapak masih membahas perbedaan difraksi melalui celah dan difraksi melalui Prisma..
Kemudian membahas Difraksi antara dua celah.
Beliau menggambarkan kondisi ketika sebuah sumber yaitu cahaya melewati dua celah tipis yang dibelakangnya sudah ada layar untuk menggambarkan posisi terang dan gelap cahaya tersebut. Kemudian bapak menanyakan hasil penurunan dari jarak antara terang pusat dengan terang atau gelap ke-n..

yaitu, 



Setelah itu beliau menanyakan kenapa kita mendapatkan persamaan itu dari gambaran difraksi antara dua celah yang beliau gambarkan, ada yang menjawab dengan keras dan lantang, ada yang menjawab dengan mulutnya yang kumat-kamit, dan ada yang diam karena gak bisa jawab kayak gue..
Bapak yang satu ini, memang tidak terpaku dalam matematis yang membuat fisika sulit. beliau lebih suka memainkan logika dengan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti tadi yang sering tidak gue mengerti..

Kemudian beliau menganalogikan, ada lima buah permen dan lima buah korek api. Mana yang lebih banyak?. Selintas dipikiran gue ngejawab korek api. Padahal jawabannya sudah jelas-jelas sama-sama lima. Bapak menjawab pasti ada yang berpikir korek api lebih banyak karena satu korek api berisi banyak dan permen hanya berisi satu dan bisa habis dimakan..
Jawaban tersebut selintas terlihat benar, namun tidak ada kaitan yang benar dengan jawaban dan alasannya. Hal ini berarti kita telah ditipu oleh penglihatan dan meninggalkan pemikiran yang abstrak.. Kalau begitu bagaimana jika ditanya apakah Tuhan itu ada? sementar kita tidak bisa berpikir abstrak? Ternyata benar permainan logika itu harusnya menjadi matakuliah wajib bagi para mahasiswa seperti yang aa katakan waktu itu di angkot jurusan caheum-ledeng menuju museum geologi..

Kemudian, beliau menganalogikan kembali dengan cara kerja sebuah bandul dan pegas. 

Bandul

Pegas



Jika ditinjau dari persamaan nya tentang perioda maka untuk bandul akan di dapatkan 

sementara untuk pegas 

kemudian beliau menanyakan dimana letak kesamaannya??
Lama sekali untuk kami terutama gue memikirkan apa kesamaannya..
Jawaban yang tepat, kedua kondisi tersebut sama-sama memiliki massa, namun perbedaannya terlihat pada massa bandul seperti tidak mempengaruhi kondisi gerakan/osilasi bandul seperti yang terlihat pada persamaan.
sementara pada pegas massa terlihat mempengaruhi keadaan dan terbukti jelas ada pada persamaan..

Gue dan temen-temen sekelas serentak mengiyakan, dan bertanya padahal kalau massa pada bandul dianggap tidak mempengaruhi keadaan maka osilasi pun gak akan terjadi.
Kemudian bapak mengaitkan dalam permasalahan kehidupan, dan mengatakan  "orang dewasa bisa menjadi seperti Bandul sementara kalian belum bisa". Seorang mahasiswa masih membutuhkan sebuah nilai untuk dikatakan berharga atau berkontribusi. Misal dalam satu kegiatan.
Sementara orang dewasa akan bisa lapang dada jika iya berkontribusi namun tidak perlu di apresiasi..
seseorang yang sudah dewasa sudah mengerti dan tidak akan merasakan sakit hati apabila kehadirannya tidak diakui meskipun kenyataannya suatu acara tersebut tidak akan berjalan tanpa adanya dirinya, sementara para mahasiswa masih belum bisa seperti itu karena pengaruh eksistensi sangat besar disini..
Intinya hiduplah seperti bandul bermakna meski tidak harus dianggap ada. Orang yang sudah bisa seperti bandul maka hidupnya akan bahagia. Berbeda dengan apabila kita menjadi seperti pegas, yang akan selalu berharap diakui, padahal suatu saat nanti orang-orang yang akan mengakui keberadaan kita pasti akan menjadi tidak ada.

Kesimpulannya, fisika itu bukan matematis tapi pola berpikir, dan tentang bandul dan pegas tadi itu adalah sebuah pilihan, mau hidupmu seperti bandul atau pegas ya itu sih terserah ,,,


"Dikutip dari perkuliahan Gelombang Optik, 04 Mei 2015 oleh Bapak Drs. Dedi Sasmita, M.Si