ALien sereniTY

Jumat, 03 Juli 2015

Empat Menit,

Hari ini, belum sempat aku melepas lelah. Hawa dingin Bandung begitu terasa olehku meskipun melangkah dibawah terik sang energi kehidupan. Aku tertawa, namun dalam hati mencoba menyusun pondasi yang kuat, pondasi yang cukup mengantarkan apa yang telah aku siapkan. Bahagia, memang. Aku tersenyum tatkala senyuman mu mengiyakan. Aku menunggu. Hingga waktunya semakin mendekati limit, langkahku gontai diterpa hawa dingin ini. Aku mencari diantara banyak jenis yang sama sepertimu. Melongo, aku bahagia dengan senyuman dan langkah yang semakin harus aku kuatkan. Tersibak cerah dibawah pohon kutemukan sosok itu. Sosok dirimu yang aku rindukan. Tepatnya selalu aku rindukan sampai saat ini. Tersenyum aku menghampiri. Bersalam dan ku tatap, namun mungkin tak lebih dari dua detik, aku selalu tak berani. Terduduk, basa-basi yang ku lontarkan dengan senyuman tanpa benar ku tatap pandangan itu. Hanya empat menit, aku pun berlalu dengan resonansi hati ini yang tiba-tiba merasa sakit, dan jatuhan gravitasi dari sudut penglihatan. Tanpa berhasil ku ucapkan "apa kabar mu?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar