ALien sereniTY

Jumat, 31 Juli 2015

,
Hai, kemarin aku lihat kamu sama ibu mu. Selintas sih, saat aku juga lagi bareng ibu ku. Awalnya sempat ragu untuk meyakini itu kamu, karena aku baru ingat kamu ketika saat itu, saat kamu melintas. Lalu ku beritahu ibu, "Bu, kayaknya ada ibu Oz disini. Mau mampir?" Ah, sayangnya hari sudah magrib. Aku pulang dengan sedikit kecewa. Oh iya, terakhir ketemu kelas lima SD kan? atau SMP? entah aku lupa sampai aku benar-benar pergi dari sana, dan lupa akan kamu. Sejak kemarin melihat dan meyakini itu kamu, aku berinisiatif untuk mencari akun facebook, cuman ya akhirnya lupa, kelupaan dan lupa lagi. Dua hari balik Bandung, di malam Sabtu sehabis Ujian MatFis aku baru ingat dan langsung search. Gak lama, yah aku ketemu akun mu meski harus melewat banyak akun-akun facebook orang lain. Aku memperhatikan dengan seksama, wajahmu masih mirip seprti dulu, masih cool. Aku lihat profile mu tinggal di Jakarta, cuman di foto mu kamu upload foto-foto di Bandung. Aku juga di Bandung loh, cuman aku gak berani bilang, aku gak berani add kamu, aku deg-degan.

Jumat, 03 Juli 2015

,
Hari ini, belum sempat aku melepas lelah. Hawa dingin Bandung begitu terasa olehku meskipun melangkah dibawah terik sang energi kehidupan. Aku tertawa, namun dalam hati mencoba menyusun pondasi yang kuat, pondasi yang cukup mengantarkan apa yang telah aku siapkan. Bahagia, memang. Aku tersenyum tatkala senyuman mu mengiyakan. Aku menunggu. Hingga waktunya semakin mendekati limit, langkahku gontai diterpa hawa dingin ini. Aku mencari diantara banyak jenis yang sama sepertimu. Melongo, aku bahagia dengan senyuman dan langkah yang semakin harus aku kuatkan. Tersibak cerah dibawah pohon kutemukan sosok itu. Sosok dirimu yang aku rindukan. Tepatnya selalu aku rindukan sampai saat ini. Tersenyum aku menghampiri. Bersalam dan ku tatap, namun mungkin tak lebih dari dua detik, aku selalu tak berani. Terduduk, basa-basi yang ku lontarkan dengan senyuman tanpa benar ku tatap pandangan itu. Hanya empat menit, aku pun berlalu dengan resonansi hati ini yang tiba-tiba merasa sakit, dan jatuhan gravitasi dari sudut penglihatan. Tanpa berhasil ku ucapkan "apa kabar mu?"